Jumat, 01 Agustus 2014

Melayat yang meninggal

Sebagai atasan, maka aku harus bisa menempatkan diri, walaupun sebenarnya aku orangnya egois, tidak mau berkorban, dsb pokoknya berlawanan dengan yang seharusnya.

Hari ini, Sabtu 2 Agustus 2014 aku harus melayat ke tempat supir yaitu Mumuh Muzakir yang istrinya baru meninggal pada hari Selasa, 29 Juli 2014 sekitar pukul 5 kurang 10 sore hari, aku dapat kabar dari p mamun via SMS waktu perjalanan pulang mudik dari Sumedang dan telah dikuburkan keesokan harinya Rabu 30 Juli 2014 di Malangbong Garut.
Tanggal 1 Agustus 2014 coba hubungi p eman sulaeman untuk dapat alamat di Cibirunya, dan didapat di Perum Permata Biru Blok J2 no 22 Cinunuk (Edelweis).

Karena sampai siang hari kegiatan di rumah yaitu membereskan buku-buku yang mau dibuang, mengantar Ari untuk ikut fitness di Rebel Lucky Square, maka rencana melayatnya akan dialihkan besok saja, karena sore ini rencana akan antar pembantu ke dokter Agus di terminal antapani untuk pengobatan sakit magnya.

Jadinya minggu by motor jam 10 ke rumah mumuh lalu rumah wawan, lalu beli helm di cinunuk, lalu ke janati, betulin saluran yg bocor habis 45 rb. Lalu kuras dan bersihkan roen janati yg penuh lumut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar